Entri Populer

Kamis, 02 September 2010

EKSEKUSI

(Regu tembak itu ternyata lupa membaca mantra)
Ada sayap terdengar menggelepar dalam kabut.
Ada tubuh dicakar embun tanpa ribut ribut
''Akulah burung dalam taman sepanjang malam,''keluh seekor kupu- kupu menyelusuri kelam.
''Yang berusaha terbang dalam sejumlah rapa -rapat
istanaku,''ucap sang gelap dengan nada berat
Rumputan seperti diam atau berusaha tetap diam tetapi yang terdengar semacam doa dalam diam. Kemudian lewat embun yang dicakar seekor garuda terdengar kata-kata bijak menggema :
''Hidup adalah sangkar menjelang fajar.Maka siapakah yang tak kenal gelepar ?''
''Akupun dipasung diriku sendiri,paruhku dan cakarku mencakar kebebasan sayapku,''balas sang garuda ikut menggurutu
sepanjang malam mematung diatas tugu
Ada yang tertikam di bawah langit sangsai mengerang dalam semen,beton dan batu- batu:
''Aduhai, pasungpun telah jadi perisai melawan bala tentara kegelapan ngilu itu !''
''Ada embun di daun dan gairah para kuncup segala galanya lebih daripada cukup untuk tetap menggelepar, sungguhpun sayup,'' sahut angin yang bertiup.
Ada lagu ABADI terdengar melagukan ketiadaan, lagu air-mancur memancar di kolam taman:
''Cukup atau tidak cukup, alangkah perih
Kegelapan diatas kegelapan membidikmu kasih...''
''Akulah bangkai dibantai doa rumputan ini,''
Keluh sang garuda menggapai cakrawala sunyi.
Lalu kilat dan petir bersabung dan menyambar ,tugu ngilu ambruk kehilangan taman dan gelapar.
( Ketika itu seakan ada yang runtuk di katulistiwa.seperti ada yang mati atau semacam bunuh diri atau hanya ilusi menjelang pelaksanaan setumpukan eksekusi ? )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TERIMAKASIH, MUDAHAN ALLAH SUCIKAN JIWA,RUH DAN BADAN KITA, AMIN